Mengisi Liburan Semester, Mahasiswa Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam UIN SGD BDG Melakukan Magang Mandiri di Perpustakaan IPDN

penulis : Anissa Sucilawati

Bulan Juni hingga Agustus merupakan bulan yang ditunggu-tunggu oleh mahasiswa
UIN Sunan Gunung Djati Bandung, khususnya mahasiswa Ilmu Perpustakaan dan Informasi
Islam. Hal ini dikarenakan bulan Juli dan Agustus merupakan bulan dimana mereka akan
istirahat dari kegiatan perkuliahan atau dengan kata lain libur semester.

Namun di saat yang lain memanfaatkan waktu libur semesternya untuk refreshing
atau semacamnya, ada beberapa mahasiswa Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam UIN
Sunan Gunung Djati Bandung yang lebih memilih mengisi liburannya dengan mencari ilmu
dan pengalaman dengan melakukan magang mandiri di beberapa institusi. Salah satu institusi
yang dipilih sebagai tempat magang ialah Perpustakaan IPDN.

IPDN atau Institut Pemerintahan Dalam Negeri berdiri pada 17 Maret 1956 dan kini
memiliki 3 fakultas dengan 12 jurusan di dalamnya. Seperti halnya institusi lain, di sebuah
perguruan tinggi pun pasti ada yang namanya perpustakaan sebagai jantung dari institusi.
Perpustakaan yang memiliki peran sangat penting di suatu lembaga pasti memerlukan pula
sumber daya manusia yang berkualitas agar perpustakaan dapat bergerak mengikuti
perkembangan yang ada.

Karena itu, ada beberapa mahasiswa Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam UIN
Sunan Gunung Djati Bandung yang memilih Perpustakaan IPDN sebagai tempat mereka
magang. Di sana mereka dibagi-bagi lagi ke dalam empat divisi, yaitu pengolahan, referensi,
skripsi dan layanan. Di masing-masing divisi pun mereka memiliki tugas yang berbeda-beda
sesuai dengan kebutuhan di setiap divisinya.

Contohnya di divisi pengolahan para pemagang ditugaskan untuk memberikan
identitas pada buku, melakukan pengkatalogan, melakukan pengklasifikasian, menyampul
buku, dan mengimput data ke Inlislite. Selanjutnya di divisi referensi para pemagang
ditugaskan untuk menginput data ke Inlislite, memberikan lebel pada buku, dan merapikan
buku sesuai dengan nomor klasifikasi.

Selanjutnya di divisi skripsi para pemagang ditugaskan untuk memberikan lebel pada
skripsi, mengunduh serta Menyusun soft file skripsi berdasarkan jurusan dan Angkatan,
mendata skripsi di elibs.ipdn, dan mendata skripsi yang menggunakan metode penelitian
kuantitatif. Dan yang terakhir di divisi layanan para pemagang ditugaskan untuk menginput
data ke Inlislite, memberi lebel pada buku, dan merapikan buku yang siap dipinjam.

Kegiatan magang ini dilakukan kurang lebih selama satu bulan dengan banyak
mahasiswa yang ikut serta yaitu sebanyak 10 orang. Sama seperti halnya alasan mereka
mengikuti magang, hampir semua mahasiswa yang mengikuti magang memiliki kesan dan
pesan yang baik dengan magang yang mereka lakukan.

Di antaranya ada kesan pesan dari Suci, yaitu “Seru, walaupun kadang merasa bosan
karena magang mulai dari jam 8 pagi sampai jam 3 sore namun pegawai-pegawai di sana
sangat baik. Kalau kita enggak bisa diberi tau dengan cara yang baik, bukan dimarahi karena
kita masih belajar. Lalu para pegawai pun sangat welcome pada kita saat mengadakan acara
agustusan dengan tidak membeda-bedakan kita yang magang dan pegawai di sana.”

Lalu ada pula kesan pesan dari Ridwan, yaitu “Selama kegiatan magang di
Perpustakaan IPDN saya merasakan banyak pengalaman, pelajaran, teman, dan banyak hal
lainnya. Karena niat dari diri sendiri untuk magang di Perpustakaan IPDN saya ingin
mempraktekkan segala ilmu yang saya dapat di kampus yang berhubungan dengan
perpustakaan. Oleh karena itu, saya sangat senang menjalaninya.”

Dengan adanya kegiatan magang sebagai pengisi masa libur semester ini sendiri
merupakan kesadaran mandiri dari para mahasiswa Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam
UIN Sunan Gunung Djati Bandung, baik itu untuk nilai di mata kuliah magang semester 6,
sebagai sarana hiburan, mencari relasi, pengalaman atau lain sebagainya. Maka dari itu
kegiatan magang di masa libur semester ini tidaklah menjadi sebuah beban bagi para
mahasiswa Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung
karena kegiatan ini sendiri merupakan pengajuan pribadi tanpa adanya paksaan atau
kewajiban.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *